Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Bersyukur
pada
Januari 20, 2017
Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.
Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya: “Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepatsampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah.”
Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick-up lewat di depan mereka.
Pengendara motor itu berkata kepada istrinya: “Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”
Di dalam mobil pick-up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobils edan Mercy lewat di hadapan mereka: “Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok.”
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya: “Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing.”
Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.
Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada.
---------------
Uang banyak
Uang sedikit
Cukup makan sudah bagus
Paras buruk
Paras cantik
Yang penting enak di pandang
Orang tua
Orang muda
Yang penting sehat
Baik Miskin atau Kaya
Yang penting hidup rukun
Suami pulang malam
Yang penting pulang,
sudah bagus
Walaupun Istri cerewet, selama masih mau mengurus rumah
tangga,
sudah bagus
Anak sejak kecil,
Sudah harus diajar dengan baik
Jadi Profesor atau jadi Tukang sayur,
yang penting jadi orang yang baik
Rumah besar atau kecil, asal bisa di tempati,
sudah baik
Branded atau bukan branded,
yang penting nyaman saat digunakan
Roda 2 atau roda 4,
yang penting bisa dikendarai & berguna
Punya atasan yang tidak baik,
harus sabar dan kendalikan diri
Semua masalah,
yang penting bisa terselesaikan
Ngotot tak mau Mengalah, Lebih baik di letakkan/
lepaskan(Mengam
Hidup ini yang penting Damai dan Aman
Kalau sudah banyak uang, belum tentu kehidupan akan lebih baik.
Hati baik Perbuatan baik, Nasib akan berubah baik
Siapa benar siapa salah, yang tahu hanya TUHAN
Bicara segini banyak, yang penting dimengerti
Langit, bumi & seluruh makhluk,
Ada baiknya mengikuti kodrat/takdir/
Banyak masalah,
Ada baiknya diterima dengan lapang dada
Semua orang bersikap baik,
hari-hari akan terasa lebih baik
Kamu baik aku baik,
dunia akan lebih baik
Kesimpulannya,
harus mensyukuri dengan apa yang sudah kita miliki.
Sumber: nditzndulz.word
Awal Sebuah Cinta dari Sebuah Apel
pada
Januari 18, 2017
Teman - temanku bergantian menengok dan memberiku dukungan, tidak sedikit pula yang berusaha menarik perhatianku dengan membawa serangkaian bunga atau kembang gula. Tapi ada seorang pria pendiam yang membuatku penasaran, dia mengaku salah satu dari teman sekelasku. Meski aku merasa pernah melihat wajahnya, aku tidak ingat dia ada di kelasku.
Adrien, nama pria itu. Ia selalu membawakanku sebutir apel setiap hari, hanya sebuah. Dia mengunjungiku dari hari pertama aku dirawat sampai akhirnya aku sembuh dan diizinkan pulang. Meski heran, aku mencoba menahan diri untuk bertanya mengapa dia hanya membawakanku sebutir apel setiap hari, bukan sebuket bunga, setidaknya sekeranjang apel, atau tidak sama sekali, itu tentu tidak akan lebih aneh daripada sebutir apel saja.
Saat aku kembali ke kampus, yang pertama kucari adalah Adrien. Aku selalu penasaran apakah dia benar teman sekelasku ? Ternyata dia memang ada di sana, duduk di kursi paling pojok dan seharian hanya tidur di kelas. Aku tak menyapanya dan melakukan kegiatan belajarku seperti biasanya. Tapi saat pulang, aku kembali menemukan sebutir apel di lokerku.
Keesokan harinya aku membangunkan tidurnya dan mengajaknya makan siang bersama. Kali ini aku tidak bisa menahan keingintahuanku tentang sebutir apel yang selalu diberikannya kepadaku.
Aku begitu terkejut ketika mendengar awal kisah sebutir apel itu ternyata dimulai olehku sendiri. Saat itu masa orientasi mahasiswa baru. Menurut Adrien, ia lupa membawa bekal karena terlambat bangun. Lalu seorang wanita bertubuh pendek, yaitu aku, menawarkan sebutir apel karena melihatnya tidak membawa bekal saat makan siang.
Ia bilang hatinya merasa tersentuh karena wanita itu tidak menanyakan alasannya tidak membawa bekal, meski mungkin lebih karena wanita itu tidak peduli padanya. Tetapi untuk pertama kalinya bagi Adrien, seorang yang tidak peduli padanya justru menyelamatkan dirinya hari itu.
Saat itu ia nyaris pingsan karena lapar dan tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa karena tidak ada orang yang dikenalnya. Sejak saat itu, ia mengaku sangat menyukai buah apel. Sebutir apel yang ia berikan setiap hari merupakan balasan kebaikanku dulu.
Ia mengandaikan buah apel sepotong cinta, ia berikan sebutir setiap hari dan akan selalu sama. Meski mungkin dia tidak menawarkan cinta yang berlebihan dengan sebuket mawar atau sekotak kembang gula, hanya sebutir apel sederhana, tapi baginya cintanya padaku tidak akan pernah berubah. Dia tidak mencoba menarik perhatianku dengan sesuatu yang wah, tapi hanya menawarkan sepotong cinta yang setia, cinta yang sederhana.
Aku mungkin merasa tidak percaya seorang Adrien yang agak antisosial bisa berpikir tentang cinta seperti sebuah apel, tapi dalam kenyataan hidup hal itu memang terjadi.
Kebaikan yang tidak kita sadari bisa menggugah perasaan seseorang sampai ia rela memberikan cintanya dengan tulus kepada kita. Jadi, buat kamu yang belum menemukan cinta, mungkin di suatu tempat kebaikan yang tidak kamu sadari itu justru bisa membuat orang jatuh cinta.
Kamu tidak perlu menarik perhatian dengan memberikan segala macam barang karena cinta itu adalah hal yang sederhana, tawarkan cinta seperti apa adanya, meski itu hanya sepotong saja.
Sumber: alkisaah.blogspot.co.id
Manusia Berusaha, Tuhan yang Menentukan
pada
Januari 09, 2017
Ungkapan "Manusia berusaha, Tuhan menentukan" dapat kita maknai: seberapa keras usaha yang kita lakukan, apa pun hasilnya, kita seharusnya pasrah dan berserah, karena pasti ada "hukum alam" yang luar biasa indah di balik semua hasil yang didapat.
Alkisah, ada seorang pemburu yang tengah memburu mangsanya di hutan. Namun, karena suatu sebab, ia mengalami kecelakaan. Bukannya mendapatkan buruan, ia malah mendapatkan musibah terperosok ke dalam lubang jebakan yang dibuat oleh pemburu lainnya. Kakinya pun terluka parah sehingga harus diamputasi sebatas paha.
Tentu, ia bersedih. Bukan karena sekadar kehilangan kaki, tapi karena kini ia mengalami kesulitan dalam berburu mangsa di hutan. Apalagi, hanya dari berburu itulah ia bisa menghidupi keluarganya. Sebab, sebelum kejadian itu, ia selalu menjual sebagian besar buruannya ke pasar dan mendapatkan uang yang cukup untuk memberi makan keluarganya.
Hari demi hari berlalu, waktu demi waktu berjalan. Meski berusaha sekuat tenaga untuk bisa pulih dan kembali berburu dengan bantuan kaki palsu, ia tak bisa selincah dulu lagi. Sehingga, si pemburu itu pun tak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya seperti dulu. Beruntung, keluarganya selalu mendukungnya.
Maka, untuk menambal kebutuhan hidup, mereka pun bercocok tanam dan berkebun di ladang yang selama ini kurang dimaksimalkan. Bahu-membahu mereka saling bantu. Di tengah kesedihannya karena tak bisa berburu, pelan tapi pasti si pemburu kini mulai menemukan semangat baru. Apalagi, keluarganya pun ikut membantu. Sehingga, tanpa dirasa, hasil tanaman dan panenan kebun itu ternyata cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan, karena makin mahir dan tahu teknik terbaik, hasilnya pun makin lama makin berlimpah.
Tanpa terasa, waktu berlalu. Si pemburu dan keluarganya kini menjadi petani yang sukses. Mereka hidup berkecukupan dari hasil berkebun. Bukan itu saja. Jika dulu sering meninggalkan keluarga karena harus berburu selama beberapa lama di hutan, kini si pemburu selalu berada dekat dengan keluarganya. Ia bebas bercanda dan mendidik anaknya sehingga semua tumbuh dengan sehat. Karena itulah, meski dulu sangat menyesal kakinya cacat ketika berburu dulu, kini si pemburu berterima kasih pada nasib. Sebab, dengan kondisi saat ini, ia malah makin dekat dengan keluarga dan makin bisa membahagiakan mereka karena bisa selalu berada dekat dengan istri dan anaknya.
Itulah sepenggal kisah "keindahan" di balik musibah. Si pemburu yang menyesal kakinya harus hilang dan tak bisa lagi berburu, ternyata mendapat "skenario" indah dalam kehidupannya. Ia malah bisa lebih bahagia saat menjadi petani tanpa harus meninggalkan keluarganya ke hutan. Melalui kisah ini, kita bisa belajar, bahwa memang manusia berusaha, Tuhan yang menentukan. Dan, pasti ada banyak hikmah di balik ketentuan Sang Mahakuasa.
Namun selain itu, jangan dilupakan juga, bahwa sebelum Tuhan menentukan, manusia wajib berusaha. Kalimat "manusia berusaha" yang berada di depan kalimat "Tuhan menentukan", harus kita perhatikan. Sebab, tanpa usaha, tanpa bekerja, tanpa berupaya, kita hanya akan jadi manusia tanpa daya. Karena itu, jangan pernah tidak berusaha ketika mengharap sesuatu. Jangan berkata pasrah dan berserah pada ketentuan Sang Mahakuasa jika kita belum mengusahakan semaksimal yang kita bisa. Sebab sejatinya, yang terbaik dari-Nya hanya akan diberikan kepada mereka yang mau berbuat yang terbaik pula untuk diri dan lingkungannya.
Mari terus berusaha, terus berkarya. Do your best, let God take the rest. :-)
sumber: andriewongso.com
Terima kasihku untukmu
pada
Juli 17, 2016
Terima kasih untuk saat-saat terindah
Terima kasih untuk semangat yang kamu berikan
Terima kasih untuk kejujurannya
Terima kasih untuk kepercayaan
Terima kasih untuk menyayangiku selama ini
Terima kasih untuk perhatian
Terima kasih untuk pujian
Terima kasih untuk menegur
Terima kasih untuk memahami
Terima kasih untuk kesetiaannya
Terima kasih untuk mendukung keputusanku
Terima kasih untuk semua hal-hal kecil yang membuat perbedaan besar
Terima kasih untuk menghargai waktuku
Terima kasih untuk mengetahui bahwa aku tidak selalu bisa kuat
Terima kasih sudah mengenal dengan baik
Terima kasih sudah mengalah
Terima kasih telah menyapa
Terima kasih telah memprioritaskan aku
Terima kasih telah ada di saat-saat terburuk
Terima kasih telah membantuku mencintai diriku
Terima kasih telah mendorong ku ketika diriku tersandung
Terima kasih karena bersedia menjadi salah
Terima kasih karena telah memberi aku ruang yang aku butuhkan
Terima kasih atas kesabaran dan pemaaf ketika saya menginjak jari-jari kaki
Terima kasih atas kehadiranmu
Terima kasih untuk segalanya
dan itulah ucapan ucapan terima kasih yang belum tersampaikan... :-)
Langganan:
Postingan
(
Atom
)